Jumat, 18 Maret 2016

Dinas Pendidikan Provinsi jatim kembangkan sistem sekolah cluster

Penola­kan terhadap pelimpahan kewenangan pengelolaan SMA/SMK  dari  pemerin­tah   kota/kabupaten   ke pemerintah provinsi Jawa Timur  (Pemprov  Jatim) sesuai UU Nomor 23 tahun 2015  tentang  Pemerinta­han Daerah tak membuat pusing Dinas Pendidikan (Dispendik)  Jatim.  Bah­kan, Dispendik Jatim telah  menyiapkan  sederet program  untuk  mengem­bangkan  jenjang  pendi­dikan menengah tersebut.
Kepala Dispendik Jatim Saiful Rachman menutur­kan  bahwa  mulai  tahun ini, pihaknya akan merin­tis sekolah rujukan untuk SMA/SMK. Sekolah ruju­kan itu merupakan model lembaga pendidikan yang unggul tidak hanya dalam hal  prestasi  akademik. Lebih luas dari itu, sekolah rujukan ini juga memiliki karakter yang kuat pada satu   keunggulan   non akademik tertentu. “Tahun ini akan dimulai untuk 17 SMA sebagai pilot project .  Berikutnya,  setiap sekolah  wajib  melakukan pengimbasan  ke  sekolah lain,”   tutur   Saiful   saat dikonfirmasi, kemarin (17/3).

Di samping sekolah rujukan tingkat SMA,  juga  akan  diikuti  oleh  enam SMK  di  Jatim.  Sekolah  rujukan  ini, lanjut Saiful, merupakan kerja sama antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dengan Dispendik Jatim. Lembaga atau sekolah yang terpilih akan mendapat dukungan dana dari pusat dan pendampingan dari provinsi. Dengan demikian, pendirian sekolah rujukan ini benar-benar dapat berjalan efektif.  “Pendidikan  ini  merupakan kepentingan  konkuren.  Jadi,  kita harus  bisa  bersinergi  mulai  pusat, provinsi hingga daerah,” tutur Saiful.
Terkait  pengelolaan  sekolah  menengah (SMA/SMK) di bawah pemerintah provinsi, Saiful menuturkan jika prinsip yang  harus  dipegang  adalah  kerja bareng. “Ini bukan soal sekolah milik siapa atau milik siapa? Kita sama-sama ingin menyiapkan SDM yang bagus dan ini  perlu  kolaborasi,”  tegas  mantan kepala Badan Diklat Jatim itu. Kabid Pendidikan Menengah Pertama  dan  Pendidikan  Menengah  Atas Dispendik  Jatim  Bambang  Sudarto menambahkan  bahwa  ada  17  SMA rujukan yang dipilih sampai saat ini dan  telah  ditentukan  nominasinya.
Beberapa  disebutnya  antara  lain SMAN 5 Surabaya, SMAN 2 Blitar dan SMAN 10 Malang. Disebutkan dia, masing-masing sekolah tersebut memiliki karakter sendiri-sendiri untuk  pengembangan  non-akademik. “Secara akademik, sekolah yang ditunjuk sebagai rujukan mungkin sama dengan sekolah lain. Tapi, akademik saja tidak cukup.  Sekolah  itu  harus  memiliki karakter,” tutur dia.
Bambang mencontohkan di SMAN 5 Surabaya yang memiliki karakteristik yang   unggul   dalam   hal   literasi. Sedangkan di SMAN 2 Blitar punya karakteristik yang unggul di bidang lingkungan.  Kemudian  SMAN  10 Malang  punya  karakteristik  unggul dalam membangun leadership melalui model boarding school . “Tentu saja, syarat utamanya punya akreditasi  A  dan http://harga.web.id/biaya-sekolah-di-global-islamic-school.info rata-rata  memang eks-RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, Red),” tutur Bambang.
Tidak hanya sekolah rujukan, program lain  yang  juga  akan  dikembangkan Dispendik Jatim adalah sekolah cluster. Konsep ini diterapkan di sekolah agar memiliki kerja sama internasional. Ada  tiga  kerja  sama  internasional yang  dijalani  yakni  dengan  Jepang, Korea  dan  Tiongkok.  “Saat  ini  yang sudah berjalan baru dengan Jepang. Dua  sekolah  yang  ditunjuk  adalah SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo dan SMAN 1 Pandaan,” tutur Bambang.
Sekolah  cluster,  lanjut  dia,  memiliki jalinan    kerja    sama    dalam    hal pengembangan  bahasa  dan  akademik. Dalam hal ini, Dispendik Jatim menggandeng Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) hingga Konsulat Jenderal (Kon - jen) Jepang. “Kalau kita melihat Jepang unggul dari sisi sains, maka kita akan berusaha mengembangkan itu melalui kerja sama dengan Jepang,” tutur dia.
Tidak  hanya  itu,  sekolah  cluster akan menjadi tujuan pasti bagi siswa yang sejak awal ingin melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri. “Jadi jelas, kebutuhan siswa apa, misalnya ingin dapat beasiswa ke Jepang, maka sekolah yang dituju langsung sekolah itu,” pungkas Bambang.

sumber; radar surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar